Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan πŸ‘‰ Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

Content Placement

Berikut adalah daftar 50 situs Jaringan Backlink kami!
01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Peluang Agen Iklan Online

Pendidikan Masa Romawi Kuno

Info informasi Pendidikan Masa Romawi Kuno atau artikel tentang Pendidikan Masa Romawi Kuno ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.
       Kekaisaran Romawi adalah salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Dedikasi mereka dapat dilihat dalam bidang arsitektur, ilmu pengetahuan, pemerintahan dan militer yang kemudian diikuti oleh semua negara Eropa dan mayoritas negara di dunia. Bahasa resmi mereka yaitu bahasa latin digunakan untuk menulis teks ilmiah pada masa Renaissance dan Aufklarung. Bagaimana Bangsa Romawi bisa menjadi bangsa yang besar dan disegani, hal ini terletak pada pola pendidikan yang mereka terapkan.
Mayoritas anak-anak Romawi mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Pendidikan untuk anak laki-laki lebih menekankan pada pelatihan fisik karena mereka kelak akan menjadi prajurit Kekaisaran. Mereka akan diajarkan untuk melempar tombak, menggunakan pedang, berenang, tinju, dan naik kuda - setiap keluarga biasanya memiliki satu keluarga. Apabila sang ayah dapat membaca dan menulis, maka anak juga akan diajarkan keterampilan ini. Biasanya membaca dan menulis diajarkan dengan mempelajari buku-buku tentang sejarah Roma. Mempelajari tanggal dalam sejarah Roma merupakan hal yang sulit. Peristiwa tidak dicatat berdasarkan nomer tahun tetapi oleh dua orang konsul yang memerintah pada saat itu. Sementara itu konsul Roma selalu berubah setiap tahun, sehingga hal ini menciptakan masalah serius bagi anak-anak sekolah Romawi.

Anak-anak perempuan dilatih oleh ibu mereka untuk memasak, membuat pakaian, dan melakukan pekerjaan rumah lain. Masyarakat Roma yakin pendidikan seperti kelak akan dapat membuat seorang perempuan menjadi istri yang baik.
Pada abad ke II SM, sekolah mulai muncul di Roma. Sekolah tersebut sangat kecil dan hanya memiliki satu ruangan. Kegiatan pembelajarannya berupa membaca, menulis, dan arimatika dasar. Sistem angka Romawi membuat arimatika menjadi sulit. Pelajaran arimatika dilakukan dengan menggerakkan manik-manik pada bingkai perhitungan yang disebut sempoa.
Bangsa Romawi yang beriman kuat dalam hukuman fisik. Satu pepatah populer adalah: "Seorang pria yang belum dicambuk tidak terlatih." Oleh sebab itu bentuk utama dari hukuman berupa dipukul dengan cambuk kulit. Terence, seorang pendidik Romawi tidak setuju dengan hal itu dan berpendapat bahwa seseorang hanya akan bersikap jujur karena takut akan mendapatkan hukuman, apabila dia berbuat kesalahan maka dia akan berusaha mencari trik untuk terhindar dari humuman. Tetapi jika kita memperlakukan seorang dengan kasih sayang maka dia akan memperlakukan kita seperti yang kita lakukan kepada dia. Dan seorang pria yang tidak bisa memberikan kasih sayang maka ia tidak bisa mengendalikan anak-anak.
Orang-orang kaya Roma banyak yang lebih suka memperkerjakan guru privat untuk mendidik anak-anak mereka di rumah. Biasanya orang tua membeli seorang budak Yunani untuk didik kemudian ditugaskan untuk mengajar anak-anak majikannya. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli budak dan mendidiknya lebih murah daripada untuk mengirimkan anak-anak ke sekolah. Selain itu dengan menjadikan budak Yunani sebagi guru maka anak-anak Romawi akan dapat belajar dua bahasa, Yunani dan Roamwi.
Quintilian, ahli pendidikan Romawi yang penting pada abad 1 M, meyakini bahwa sekolah lebih baik dari guru privat. Dia berargumen bahwa sekolah mendorong persaingan antara anak-anak sehingga standar kemampuan seseorang dapat ditingkatkan. Secara bertahap orang-orang kaya Roma menjadi setuju dengan pendapat tersebut dan sekolah pun menjadi lebih populer. Quintilian juga berpendapat bahwa anak-anak akan lebih baik di sekolah jika orang tua kedua anak juga telah dididik. Hal ini mendorong beberapa orang tua untuk menyekolahkan anak perempuan mereka, tetapi hal ini masih cukup langka dilakukan pada masa itu.
Pada usia 14 tahun anak-anak orang kaya pergi ke sekolah di mana mereka diajarkan keterampilan pidato (public speaking). Ini bertujuan untuk memungkinkan mereka menjadi politisi sukses dan pengacara ketika mereka dewasa. Di sisi lain, anak-anak dari golongan kelas menengah dan bawah mengalami buta huruf karena tidak mendapatkan pendidikan dan mulai bekerja di usia muda.
Bangsawan khawatir tentang kekuatan atau kemampuan guru yang dapat membentuk pikiran para pemuda. Pada 92 SM Senat mengusir semua guru dari Roma karena mendorong siswa mereka untuk menjadi "terlalu pintar". Para Senat sangat mengkhawtirkan tentang ajaran Filsafat Yunani yang dianggap dapat mendorong muculnya ketidaktaatan.

Sumber:




Demikian artikel tentang Pendidikan Masa Romawi Kuno ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Pendidikan Masa Romawi Kuno ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.